Review Buku Skripsick - Derita Mahasiswa Abadi

Skripsick: Derita Mahasiswa Abadi
Penulis: Chara Perdana
Ilustrasi: Orikarikatur
Desain sampul: Apung Donggala
Penerbit: Matahari
ISBN: 978-602-1258-65-1
Cetakan I: Januari 2014
144 halaman
Buntelan dari @rach_char














Gue udah mulai galau, selain karena gue jadi jomblo akut, gue juga terdesak buat cepet-cepet lulus. Alasan gue lulus cukup berlogika.
- 95 persen penghuni di kampus gue cowok, 2,5 persen cowok ngondek, 2 persen waria, nah yang 0,5 persen cewek jadi jadian (sepertinya operasi kelamin mereka terkendala dana).
Statistika itu jelas membuat gue nggak betah di kampus.
- Gue telat!
Loe hamil Char?
Bukan! Bukan itu! Gue telat masuk sekolah! Gue telat masuk TK!! Bener-bener ngebohay banget! *hening
Ok, alasan-alasan itu cukup membuat gue untuk bertindak nekat!! Gue harus lulus cepet sebelum gue berubah orientasi seksual atau berpikir buat operasi kelamin. Tapi ternyata, hidup tidak semudah itu.
Itulah kata-kata yang tertulis di sampul belakang buku berjudul SKRIPSICK - Derita Mahasiswa Abadi. Membuat saya tertarik untuk segera membaca buku yang pastinya bakalan membuat perut saya berguncang karena lucunya isi cerita yang ditulis oleh kak Chara Perdana.

Masa-masa dimana seorang mahasiswa menghadapi musim yang paling kelam. Khususnya untuk saya yang notabene adalah seoarang Mahasiswa berpredikat luar biasa yakni DO. Yah, walaupun saya sendiri DO, saya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh teman-teman saya di kampus.

Untuk menentukan judul saja sudah terasa sulit, apalagi untuk membuat isinya. Berkali-kali harus revisi sampai akhirnya cocok dan diterima. Tak lama kemudian saya bisa melhat wajah gembira teman-teman.

Sangat kontras sekali jika saya bandingkan wajah teman-teman saat menjadi MaBa dengan saat menjadi Mahasiswa abadi alias susah lulus wisuda. Saat awal masuk kuliah semester 1, mereka berlomba-lomba untuk tampil keren, rapi, dan cool. Dan beberapa tahun kemudian mereka menghadapi yang namanya semester akhir, wajah kucel, dandandan ala kadarnya, pergi ke kampus mau-mau ogah.
"Kalian ngapain kuliah di sini, Dek! Masuknya susah, di dalemnya susah, keluarnya juga susah."Gue inget banget waktu itu, karena waktu si MAPALA ngomong gitu, gue merhatiin temen gue ngupil dengan asoynya, yang gue ingat kata-kata, Masuknya susah, di dalemnya susah, keluarnya juga susah, persis banget kayak upil temen gue.Waktu pun berlalu, gue akhirnya terbebas sama yang namanya SETAN OSPEK, enam bulan Boi! Enam bulan! Kalo gue jadi TKI di Arab, gue udah nikah empat kali.Tapi ternyata "kutukan upil" itu masih berlaku, dia menunggu waktu yang tepat.

Secara garis besar, ceritanya nggak jauh beda dengan apa yang saya alami, mungkin dengan yang lain juga. Sesuai dengan daftar pustaka, buku ini 80 persen berdasarkan kisah nyata, 15 persen hiperbola, dan 5 persen bualan semata. Nggak mau jadi bujang mahasiswa lapuk di jurusannya, Chara menargetkan harus cepat lulus, tapi dia mengalami kesulitan dalam menyusun TA, dia nggak tau apa yang mau dikerjain, tau-tau udah milih dosen pembimbing. Berbekal pengetahuan minim yang dia dapat selama kuliah dia memberanikan diri mengajukan proposal ke Mr. Giant dan Mr. Suneo. Mr. Giant dipilih karena dia dosen senior tapi kelemahannya adalah dia pelupa parah dan suka ingkar janji. Sedangkan Mr. Suneo dipilih karena dia multitasking di segala bidang, Chara nggak ingin dia jadi penguji di sidang nanti (aturan di kampusnya pembimbing nggak boleh jadi penguji).

Nggak langsung beres sampai di situ aja, Chara harus berpusing ria menentukan judul dan materi yang akan dia buat, bahkan sampai terjadi perbedaan pendapat antara dosen pembimbing. Kemudian mencari referensi, sempat di PHP-in toko buku online, siang malam ngerjain di lab kampus, menghadapi dosen pembimbing yang sulit ditemui dan pelupa, pinjem hp temen untuk mempraktekkan apa yang dia buat sampai ribut dengan kepala lab dan skripsinya mau dihapus. Cobaan tak henti-hentinya menghadang Chara demi mendapatkan gelar sarjana.
Buat laporan itu ibarat pilek yang nggak sembuh-sembuh. Rasanya sakit di kepala, pengin ngeluarin ingus, tapi masih ada terus.Gue bener-bener ngelus dada, idup gue nggak jauh-jauh dari kata sial, tekor, jadi bulan-bulanan ababil, ditolak cewek melulu, jomblo ngiri, balik lagi ke sial. Hidup emang berputar, dan putaran roda hidup gue cuman di situ-situ aja. Kalo udah gini, cuman Baygon cair yang bisa muasin dahaga gue.
Yang saya suka dengan buku ini, saya jadi menginggat masa jahiliyah, heheheh, kemudian struktur penyusunan buku ini sendiri yang disamakan dengan skripsi. Pernyataan keaslian naskah, abstrak, lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi sampai kesimpulan dan saran. Nama-nama tokoh di buku ini di samarkan, entah nama penulis yang tercantum di buku ini asli atau bukan. Walau nggak sampe ngakak ketika baca, ada beberapa yang bikin meringis.

Kekurangannya sendiri, saya paling nggak suka kalau humor yang merendahkan atau menghina kekurangan fisik, bagi saya itu nggak lucu, walau nggak banyak penulis beberapa kali menggunakannya dan ada kalimat yang saya rasa agak kasar yaitu sebutan guru biadab. Ilustrasinya sendiri menurut saya agak mengganggu, coba kalau satu halaman disediakan sendiri ilustrasi untuk menggambarkan sebuah adegan, saya rasa akan lebih menarik, bukannya gambar kecil yang diselipkan begitu saja.

Pokoknya recommended banget deh buat kalian yang mau masuk kuliah, sedang kuliah ataupun yang akan keluar dari tempat paling kelam bagi para Mahasiswa Abadi.

Terima kasih dan salam Lemper!

0 Response to "Review Buku Skripsick - Derita Mahasiswa Abadi"